Belakangan ini, Amerika Serikat terus mengubah beberapa regulasi perdagangannya, salah satunya mengenakan bea masuk untuk komoditas baja dan aluminium sebesar 25% dan 10%. Walaupun seorang pejabat Pemerintahan Amerika Serikat mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan bergantung kepada kesepakatan NAFTA ke depannya. Kebijakan tersebut berlaku untuk seluruh negara, kecuali Kanada dan Meksiko. Namun, pada daftar negara pengecualian kebijakan tersebut, tidak ditemukan negara China di dalamnya. China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tidak masuk dalam daftar pengecualian negara tersebut. Negara China pun mengambil langkah yang sangat tegas atas kebijakan yang telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. China memberlakukan tarif bea masuk hingga 25% terhadap 128 produk impor dari Amerika Serikat, sebagai respon atas langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerapkan kebijakan baru. Ada Indikasi bahwa antara negara China dengan Amerika Serikat akan saling berbalas serangan, khususnya terkait kebijakan impor.
Perang Dagang antara Amerika Serikat dengan
China yang belum menemukan titik damai mulai berpengaruh signifikan terhadap berbagai negara di kawasan
Asia. Indonesia sebagai salah satu mitra bisnis negara China ikut terdampak atas perang dagang tersebut. Tercatat, nilai tukar rupiah (19/04) terus mengalami pelemahan dan
menyentuh level Rp. 13.785 per USD atau turun 0,07% dari hari
sebelumnya akibat sentimen tersebut. Di sisi lain, IHSG justru mengalami
kenaikan setelah sempat turun hingga level 6.270. Pada tgl 19 April 2018, IHSG
berhasil ditutup naik 35 poin ke angka 6.355. Dengan melihat ketahanan
IHSG terhadap berbagai tekanan seperti tekanan politik dan Perang
Dagang AS - China, membuat beberapa investor kian tertarik untuk
berinvestasi secara berkelanjutan di Pasar Modal Indonesia.
Galeri Investasi BEI - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai salah satu Galeri Investasi dibawah naungan Bursa Efek Indonesia terus melakukan kegiatan sosialisasi pasar modal di kalangan mahasiswa, akademisi, dan masyarakat di sekitar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada tanggal 19 April 2018, Galeri Investasi BEI - UIN
Maliki Malang bekerjasama dengan Kelompok Studi Pasar Modal - UIN Maliki Malang
kembali mengadakan kelas Edukasi Pasar Modal 2018 - Batch 7. Edukasi Pasar
Modal 2018 - Batch 7 dihadiri oleh 4 Peserta yang terdiri dari Direktur Galeri
Investasi BEI - UIN Malang, 1 Asisten Galeri Investasi - UIN Malang, 1 Anggota
KSPM - UIN Malang, dan 1 Mahasiswa UIN Maliki Malang. Para Peserta Edukasi Pasar Modal 2018
diberi penjelasan dan gambaran mengenai investasi di Pasar Modal
Indonesia melalui penyampaian materi lewat presentasi oleh Anggota KSPM - UIN
Maliki Malang, Maulana Aditya Pratama.
Pic 1. Edukasi Pasar Modal 2018 - Batch 7
Selain melihat dan memahami materi yang
disampaikan oleh anggota KSPM - UIN Maliki Malang, peserta juga mengajukan beberapa pertanyaan langsung untuk anggota KSPM selaku narasumber Edukasi Pasar Modal
2018 pada saat pemaparan materi Edukasi Pasar Modal 2018. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta Edukasi Pasar Modal
2018, meliputi:
1. Bagaimana cara membuka rekening efek di Pasar Modal Indonesia?
2. Bagaimana alur transaksi saham di Bursa Saham Indonesia?
3. Menurut Anda, dari penjelasan 3 Instrumen Investasi yang ada di Pasar Modal Indonesia tadi, Instrumen mana yang menguntungkan untuk investor pemula seperti saya?
Semua pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh
Anggota KSPM, Rio Septian selaku Narasumber Edukasi Pasar Modal 2018.
Pic 2. Edukasi Pasar Modal 2018 - Batch 7
Selain itu, peserta Edukasi Pasar Modal 2018 juga menanyakan jadwal pembukaan rekening efek secara langsung di Galeri Investasi BEI - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta Edukasi Pasar Modal 2018, kegiatan Edukasi Pasar Modal 2018 - Batch 7 ditutup dengan doa dan peserta tersebut melakukan pembukaan rekening efek di Galeri Investasi BEI - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Editor & Writer: alf
Sumber: Kontan Online, Bursa Efek Indonesia, KSPM - UIN Malang
0 komentar:
Posting Komentar