Minggu, 22 September 2019
Peran Galeri Investasi Sebagai Sarana dalam Menarik Investor Muda
Jumlah investor di Indonesia masih dalam jumlah yang sedikit. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai investasi serta kesadaran
seseorang untuk menunda kegiatan konsumsi dalam jumlah besar sehingga digunakan
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Masa yang akan datang
perlu dipersiapkan mulai dini dan terencana secara baik. Investasi layaknya
melakukan kegiatan asuransi, dimulai dari perencanaan biaya sekolah anak sampai
tanggungan di hari tua. Namun, seseorang harus menyiapkan sumber dana melalui
usaha yang dilakukan dalam waktu tertentu sehingga terwujud segala keinginan
yang telah direncanakan.
Di usia yang masih belasan tahun
atau yang masih duduk dibangku perkuliahan bukan berarti belum terpikirkan
mengenai perencanaan investasi. Justru di masa muda ini adalah kesempatan untuk
mempersiapkan segala bentuk kehidupan setelah memiliki keluarga sendiri.
Tentunya pemuda menginginkan untuk memiliki pendapatan sendiri dan tidak lagi
meminta uang saku kepada orang tuanya. Oleh karena itu, perlu adanya sesuatu
yang bisa menarik kemauan pemuda dalam berinvestasi.
Hadirnya Galeri Investasi disini
harus dimanfaatkan secara baik. Dimana semua mahasiswa berkesempatan untuk mengenal
dari awal kegiatan investasi. Mulai dari proses, mengetahui
perusahaan-perusahaan yang berkaitan langsung dengan investasi serta bagaimana
untuk menganilisis laporan keuangan sebelum menentukan sebuah keputusan sebagai
investor. Untuk memulai kegiatan investasi tidak harus dalam jumlah dana yang
besar, sesuai kemampuan yang dimiliki mahasiswa serta pola konsumsi pada setiap
harinya. Mungkin sebagian mahasiswa menyisihkan uang jajannya hanya untuk
berinvestasi secara berkala. Meskipun kecil, namun dampaknya sangat besar
daripada tidak melakukan investasi sama sekali.
Dengan berinvestasi bisa menjamin
kehidupan sejahtera di masa yang akan datang. Bagaimana tidak, salah satu jenis investasi adalah investasi
saham. Dimana perusahaan yang menjual sahamnya akan memberikan dividen kepada
para pemegang saham dalam setiap periode. Menjadi investor tidak harus
memandang dari sisi keuntungannya saja, di sisi lain perlu ada pengawasan dan
analisis perkembangan suatu saham tersebut. Mungkin ada sebagian saham yang
tidak mengalami kenaikan, hal ini bisa dipantau melalui operasionalnya. Apakah
mungkin terjadi suatu kendala, dengan mengatahui penyebabnya seorang investor
berhak memmberikan keputusan untuk memilih melanjutkan atau berhenti untuk
menjadi pemegang sahamnya dengan jumlah pengembalian sesuai harga saham pada
saat itu.
Belajar investasi harus didasari
dengan rasa keingintahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan investasi.
Pada intinya jangan pernah takut untuk memulai berinvestasi meskipun dalam
jumlah sedikit. Karena dalam berinvestasi seseorang dilatih untuk bijak
mengambil keputusan dan siap menanggung resiko apapun. (ty)
0 komentar:
Posting Komentar